Senin, 23 April 2012

Contoh Tugas Biologi Insemnasi Buatan dan Kerusakan Alam


TUGAS BIOLOGI Insemnasi Buatan & Kerusakan Alam

SMP Muhammadiyah 3 Bangsri
Nama Anggota Kelompok :
1.     Ramdhan Noor Putra Wira Utama
2.    Natasa Pramudita
3.    Ayuk Nila
4.    Elisa Dwi Ratnasari
5.    Muhammad Bian Awal
6.    Dicky Wahyu A



Pendahuluan
Alhamdulillah Hirobbil Alamin Wabi’i Nastain Wa’ala Umuridun Ya wattin Wassolatu Wassalamu’ala Asrofil anbiya iwal mursalin amma ba’ad.
Kami ucapkan trimakasih Kepada ALLAH SWT yang telah memberi umur panjang kepada kami.Lalu Kepada Bp.Rossyan Erdhy Cahya  Selaku guru pembingbing kami disekolah kami semua mengucapkan banyak terimakasih sebesar-besarnya atas segala sesuatu yang telah Bp.Guru berikan kepada kami,dan kami mohon maaf sebesar-besarnya jika kami ada kesalahan Saya ketua kelompok 3 disini telah berkata apa adanya .Disini Saya Ramdhan Noor Putra Wira Utama Sebagai ketua kelompok 3 akan menyampaikan beberapa yang akan dijelaskan di Tugas Ini , antara Lain :

1.    Insemnasi Buatan Hewan :
ü Sejarah Insemnasi Buatan Hewan
ü Tujuan Insemnasi Buatan Hewan
ü Keuntungan Insemnasi Buatan Hewan
ü Kerugian Insemnasi Buatan Hewan
ü Waktu Insemnasi Buatan Hewan
ü Faktor-Faktor yang mempengaruhi rendahnya kebuntingan
2.   Kerusakan Alam :
ü Pengertian Kerusakan Alam
ü Faktor-faktor Kerusakan Alam
ü Upaya Pelestarian



 1.Insemnasi Buatan Hewan/Binatang
ü Sejarah Insemnasi Buatan Hewan/Binatang di Indonesia
Inseminasi Buatan pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun limapuluhan oleh
Prof. B. Seit dari Denmark di Fakultas Hewan dan Lembaga Penelitian Peternakan Bogor.
Dalam rangka rencana kesejahteraan istimewa (RKI) didirikanlah beberpa satsiun IB di
beberapa daerah di Jawa Tenggah (Ungaran dan Mirit/Kedu Selatan), Jawa Timur (Pakong
dan Grati), Jawa Barat (Cikole/Sukabumi) dan Bali (Baturati). Juga FKH dan LPP
Bogor, difungsikan sebagai stasiun IB untuk melayani daerah Bogor dan sekitarnya, Aktivitas
dan pelayanan IB waktu itu bersifat hilang, timbul sehingga dapat mengurangi
kepercayaan masyarakat.

ü Tujuan Insemnasi Buatan Hewan/Binatang
o   Memperbaiki mutu genetika ternak
o   Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan
sehingga mengurangi biaya
o   Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu
yang lebih lama
o   Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur
o   Mencegah penularan / penyebaran penyakit kelamin.

ü Keuntungan Insemnasi Buatan Hewan/Binatang

o   Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan
o   Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik
o   Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding)
o   Dengan peralatan dan teknologi yang baik spermatozoa dapat simpan dalam jangka waktu
yang lama
o   Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah
mati
o   Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan
terlalu besar
o   Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan
dengan hubungan kelamin.

ü Kerugian Insemnasi Buatan Hewan/Binatang

o   Apabila identifikasi birahi dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak akan
terjadi terjadi kebuntingan
o   Akan terjadi kesulitan kelahiran, apabila semen beku yang digunakan berasal dari
pejantan dengan breed / turunan yang besar dan diinseminasikan pada sapi betina keturunan / breed kecil
o   Bisa terjadi kawin sedarah apabila menggunakan semen beku dari pejantan yang sama
dalam jangka waktu yang lama

ü Waktu Buatan Hewan/Binatang
Pada waktu di Inseminasi Buatan (IB) ternak harus dalam keadaan birahi, karena pada saat itu liang leher rahim (servix) pada posisi yang terbuka. Kemungkinan terjadinya konsepsi (kebuntingan) bila diinseminasi pada periode-periode tertentu dari birahi telah dihitung oleh para ahli, perkiraannya adalah :
o   permulaan birahi                   : 44%
o   pertengahan birahi   : 82%
o   akhir birahi                           : 75%
o   6 jam sesudah birahi           : 62,5%
o   12 jam sesudah birahi         : 32,5%
o   18 jam sesudah birahi          : 28%
o   24 jam sesudah birahi         : 12%

ü Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kebuntingan
o   Fertilitas dan kualitas mani beku yang jelek / rendah;
o   Inseminator kurang / tidak terampil;
o   Petani / peternak tidak / kurang terampil mendeteksi birahi;
o   Pelaporan yang terlambat dan / atau pelayanan Inseminator yang lamban;
o   Kemungkinan adanya gangguan reproduksi / kesehatan sapi betina


2. Kerusakan Alam

ü Pengertian Kerusakan Alam
Pengertian kerusakan alam adalah segala bentuk bencana alam yang melanda bumi alamdisekitar baik dirusak oleh alam ataupun manusia
ü Faktor-faktor Kerusakan Alam
   A. Faktor Alami
  1. Banjir Bandang adalah banjir pada daerah di permukaan rendah yang terjadi akibat hujan yang turun terus -menerus dan muncul tiba-tiba. Banjir bandang terjadi akibat penjenuhan air terhadap tanah atau wilayah tersebut berlangsung dengan cepat hingga tidak dapat diserap lagi.Air yang tergenang lalu terkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan
  2. mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah
  3. Tanah longsor terjadi pada lahan dengan tingkat kemiringan lereng yang curam. kondisi tanah yang labil dengan vegetasi yang sedikit menyebabakan tanah menjadi mudah longsor.Curah hujan yang tinggi memicu terjadinnya tanah longsor.
  4. Gunung meletus adalah gunung yang mengeluarkan letusan lahar panas ,awan panas,debu panas dan material panas lainnya di sekitar wilayah itu.



B.Faktor Manusia
3.    Perburuan hewan yang membabi-buta sehingga terputusnya rantai makanan yang menyebabkan keseimbangan alam menjadi kacau tidak ada ujung pangkalnya.
4.    Kebakaran hutan diakibat dua faktor selain alam dikareanakan oleh kemarau panjang yang memicu kebakaran alam. Kebakaran hutan juga disebabkan ulah manusia yang melakukan aktivitas seperti pembukaan lahan dengan membakar hutan pada akhirnya terjadi polusi udara akibat kabut asap yang ditimbulkan sehingga banyak spesies binatang dan tumbuhan musnah.
5.    Penggundulan hutan ini adalah akibat manusia yang melakukan aktivitas penebangan hutan secara liar tanpa izin atau illegal dengan tanpa melakukan reboisasi kembali pada hutan tersebut.
6.    Penambangan adalah aktivitas manusia dalam menggali material alam yang berharga seperti bahan tambang besi,timah,emas dll. Penambangan secara liar tanpa perlakuan bijak akan memicu kerusakan alam juga.
7.    Limbah industri adalah hasil pengolahan pabrik yang tidak berguna. Limbah ini merupakan pemicu juga dalam kerusakan alam karena limbah itu berupa racun yang akan memusnahkan hewan,tumbuhan dan manusia juga. Dan dipastikan keseimbangan alam
juga terganggu.
8.    Radiasi Nuklir adalah peristiwa pencemaran alam akibat meledak dan pecahnya partikel-partikel dari nuklir dari penyimpannya.

0 komentar:

Posting Komentar